WELCOME !

Selamat datang teman-teman semua, di blog ini Insya Allah kita dapat memetik manfaatnya..

Sabtu, 29 Juni 2013

Siapa yang paling berani?

SIAPAKAH YANG PALING BERANI ?
                Pada suatu hari, Ali bin Abi thalib menyampaikan khutbah dihadapan orang-orang Muslim. Khutbah beliau selalu dihadiri banyak orang. Tidak terlalu aneh sebenarnya, mengingat beliau sangat fasih berbicara. Banyak kata hikmah yang keluar dari mulut beliau. Wajar apabila Rasulullah saw pernah bersabda “Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah gerbangnya”.

Pemaparan yang disampaikan Ali tidak membosankan dan selalu actual. Beliau pandai membuat selingan-selingan yang dapat mengundang rasa penasaran hadirin. Misalnya dalam kesempatan khutbah kali ini, beliau mengajukan sebuah pertanyaan.

“Menurut saudara-saudara, siapakah yang paling berani?”

“Amirul Mu’minin. Orang yang paling berani adalah Anda sendiri,” jawab beberapa orang yang hadir waktu itu.

“Bukan, bukan saya. Orang yang paling berani adalah Abu Bakar.”

“Apa buktinya, ya Amirul Mu’minin?” Tanya seseorang.

“peristiwanya terjadi pada saat Perang Badar. Waktu itu, kami membuat sebuah tenda untuk Rasulullah saw. kami tanyakan pada orang-orang yang ada disana, ‘siapakah yang berani menemui beliau? Tidak hanya berani, tetapi juga harus sanggup melindungi beliau dari serangan orang-orang kafir.’ Waktu itu, tak ada seorang pun diantara kami yang berani. Hanya Abu Bakar yang berani. Serta-merta, Abu Bakar pun menghenuskan pedang. Beliau langsung berjaga-jaga di depan tenda Rasulullah saw. dengan sikap siaga, Abu Bakar siap menghadapi siapa pun musuh yang berani mendekati tenda beliau.”

“Masih ada bukti lain?” Tanya salah seorang hadirin.

“Ada. Ketika itu aku menyaksikan Rasulullah saw sedang berjalan kaki di kota Makkah. Tiba-tiba saja muncul beberapa orang kafir menghadang beliau. Sambil cekikikan, mereka menyakiti beliau. Tidak hanya ucapan, tapi juga dengan tindakan. ‘Heh, rupanya kamu yang berani menjadikan beberapa tuhan menjadi tuhan yang maha Esa?’ teriak mereka lantang.”

“kala itu, tidak ada yang berani membela beliau. Bahkan, sekadar mendekat saja tidak ada yang berani. Namun, muncullah Abu Bakar menghadang dan memukul mereka sambil berkata, ‘Heh, apakah kalian mau membunuh orang yang membunuh orang yang beriman kepada Allah Yang Maha Esa?’ “ sambung Ali.
Sesaat, Ali menarik nafas dalam-dalam. Beberapa tetes keringat yang mengucur di dahi kemudian diseka dengan sorbannya.

“Mana yang lebih baik, Abu Bakar atau orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa?”
Hadirin hanya diam, tidak seorang pun angkat bicara.

“Yang pertama, beriman secara terang-terangan. Sedangkan yang kedua beriman secara sembunyi-sembunyi karena takut kepada Fir’an.” Sambung Ali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar