WELCOME !

Selamat datang teman-teman semua, di blog ini Insya Allah kita dapat memetik manfaatnya..

Rabu, 17 Desember 2014

IQRO

Sepulang dari kampus saya bergegas menuju salah satu toko buku untuk mencari dan membeli sebuah buku best seller yang sudah terbit sejak tahun 80-an bahkan mungkin kurang dari itu. Buku ini tidak pernah berubah baik dari segi konten maupun cover bukunya. Bahkan kertas yang digunakan untuk membuat buku ini masih sama; kertas buram yang menggambarkan buku-buku tempo dulu.

Sesampainya di toko buku, saya langsung mencari ke bagian buku-buku Islam. Tak memerlukan waktu lama akhirnya saya menemukan buku tersebut terpampang di rak buku paling depan. Tanpa menunggu lama lagi saya langsung meraih buku itu dan bergegas menuju kasir.

Sesampainya di meja kasir, sesuatu hal yang mengejutkan terjadi. Dikarenakan hujan turun begitu derasnya, atap bangunan tidak mampu menahan air dan akhirnya para (langit-langit) toko buku tersebut jebol. Bruaakk!! Air masuk dan mengguyur rak yang berisi buku-buku dengan ragam varian judul itu. Celakanya, tidak hanya satu tempat yang bocor tetapi ada sekitar 4-6 tempat yang bocor. Alhasil para pegawai toko tersebut panik dan segera mangamankan buku-buku tersebut dari serangan air. Tak mau tinggal diam, saya beserta para pengunjung lainnya ikut membantu dengan cara memindahkan buku-buku ke tempat yang aman dan menggeser rak agar tidak terkena air. Setelah beberapa menit akhirnya buku dapat terselamatkan. Namun keadaan toko buku tersebut acak-acakan dengan rak buku yang tak beraturan dan air yang menggenang di sana-sini.

Setelah selesai dengan atap yang bocor saya kembali ke kasir untuk membayar buku yang saya beli. Saat mengantre di meja kasir, saya melihat orang yang berada di depan maupun di belakang saya membeli banyak buku dengan judul yang keren. Ada yang membeli buku tentang motivasi, filsafat, teknologi, novel dan komik. Biaya yang mereka keluarkan untuk buku-buku tersebut pun tidaklah sedikit, yaa cukup lah untuk membeli 2 pasang ban becak. He

Sementara saya hanya membeli satu buah buku tipis yang harganya tak seberapa. Mungkin jika dibandingkan, biaya yg saya keluarkan hanya 1/40 dari biaya yang dikeluarkan oleh satu orang di depan saya. Si teteh kasir pun bertanya, “Cuma ini aja mas?”, saya jawab “Ya”.

Ibarat pergi ke Mall tapi hanya membeli rokok 2 batang, begitulah gambaran saya saat itu. Di saat orang lain membeli buku-buku tebal, kontemporer dan juga relative mahal, saya hanya membeli sebuah buku jadul dengan harga yang relative terjangkau. Tapi tidak kemudian itu membuat saya rendah diri. Saya tegap dan mantap melangkah ke meja kasir dengan buku yang saya tenteng. Dalam pikiran saya, buat apa saya malu, mereka membeli banyak buku dengan biaya yang selangit tapi dengan buku itu mereka hanya mampu menggenggam sebagian saja dari kebahagiaan dunia, sementara dengan buku saya ini, saya mampu menggenggam dunia dan akhirat.

Buku tersebut adalah IQRO. Buku yang sejak dulu telah membantu banyak orang agar bisa membaca Al-Quran, termasuk saya. Walaupun saat ini banyak metode mempermudah agar mampu membaca Al-Quran, tetapi IQRO tetap eksis dan keberadaannya tidak dapat tergantikan.

Buku ini saya hadiahkan untuk seseorang yang saat ini sedang disibukkan dengan aktivitas mengasuh keponakannya yang masih kecil. Di samping bermain, belajar membaca dan menghitung, tentu saja mangajarkan al-Quran adalah yang paling utama. Semoga sedikit usaha ini mampu menghadirkan terang dalam gulita, mencetak generasi mujahid di tengah derasnya arus dekadensi moral dan kebobrokan akhlaq yang melanda anak-anak di negeri ini.

Selamat mengasuh, selamat mendidik :)