WELCOME !

Selamat datang teman-teman semua, di blog ini Insya Allah kita dapat memetik manfaatnya..

Sabtu, 29 Juni 2013

Out Of The Comfort Zone

Bismillah..

Bagi sebagian siswa SMA/SMK/MA yang tahun ini lulus mungkin mengganggap bahwa mereka telah keluar dari tempat yang tidak menyenangkan bagi mereka -sekolah. Mungkin tak sedikit pula yang menyamakan surat tanda kelulusan yang mereka dapat seakan-akan seperti surat keluar dari penjara. Atau barangkali banyak diantara mereka yang memaknai kata 'LULUS' yang mereka dapatkan dengan arti 'BEBAS'. Sehingga banyak cara yang mereka lakukan untuk meluapkan rasa kegembiraan mereka. Corat-coret seragam, konfoy dan foya-foya merupakan beberapa cara yang sering dilakukan sebagai implikasi dari perasaan gembira yg mereka rasakan.

 Anggapan "lulus sekolah = bebas dari penjara" adalah KELIRU!!!!!

Justru rasa sedihlah yang idealnya kita rasakan. Mengapa? Karena kita telah meninggalkan masa-masa "KEBEBASAN" kita. Label "siswa" yang dulu kita kenakan seakan-akan menjadi tameng bagi setiap aktivitas yang kita lakukan. Contoh: 

*Kewajaran tatkala kita meminta uang pada orangtua kita saat kita masih berlabel "siswa"
*Potongan harga/ongkos angkutan umum saat kita masih berstatus "siswa"
*Keringanan atau bahkan kebebasan di depan hukum saat kita bergelar "siswa"
*toleransi di sekolah/masyarakat atas segala kesalahan yang kita lakukan saat masih mengenakan label "siswa"
dan masih banyak kebahagiaan yang kita dapatkan saat masih menjadi SISWA.

Lalu apa yang akan kita dapatkan setelah kita menanggalkan pakaian "siswa" yang dulu pernah kita pakai?*Cemoohan yang kita dapakan jika setelah lulus masih minta uang sama orang tua
*Tak ada potongan harga/ongkos bagi selain siswa
*Hukum akan bertindak sesuai dengan tingkat kesalahan kita
*Nilai dan norma masyarakat adalah 'harga mati' yang harus kita taati
dan masih banyak lagi konsekuensi yang akan kita dapatkan setelah kita lulus sekolah.

Teman, nasi sudah menjadi bubur, bubur sudah menjadi....... ^^
Waktu memang tak pernah berhenti sejenak untuk sekedar mengingatkan kita bahwa kita sudah keluar dari 'zona nyaman' kita. Apapun yang terjadi saat ini mari kita hadapi sama-sama, saling mengingatkan, tetap berkomunikasi dan saling mendo'akan adalah kunci bagi kita agar dapat bertahan di zona yang keras nan berbahaya ini. Namun, sekeras apapun batu hambatan yang kita hadapi, pasti kita bisa menghancurkannya.Ingat peribahasa yang dulu sering kita semarakan:

"CIKARACAK NINGGANG BATU, LAUN LAUN JADI LEGOK!!! Tai cak-cak dina huntu, laun-laun di lebok"
HAHA 7362x :D:D

Insya Alloh, kita BISA

Hari Kesatuan

Bismillah...kawan, mungkin sebelumnya kita pernah dengar kalau bulan dzulhijah itu sering di sebut sebagai " bulan kesatuan". Mengapa tidak, karena di bulan dzulhijah itu terdapat syari'at melaksanakan haji ke baitullah.. Seluruh muslim di seluruh dunia berkumpul disana untuk satu tujuan.. Beribadah kepada Allah.... makannya, bulan dzulhijah di sebut "bulan kesatuan".. Tapi, pernah gak kalian berfikir adanya "hari kesatuan"....Ternyata kalau saya perhatikan ya, hari Jum'at itu adalah "hari kesatuan"..soalnya pada hari jum'at itu ada perintah untuk melaksanakan salah satu dari perintah Allah yaitu sholat jum'at..Semua umat muslim dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul di masjid untuk melaksanakan ibadah sholat jum'at tersebut..

mau POLRI
TNI AU
TNI AD
TNI AL

Presiden
Wakil Presiden
Menteri Agama
Menteri Badan Usaha Milik Negara
Menteri Pertahanan
Menteri Dalam Negeri
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Menteri Kehutanan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Menteri Keuangan
Menteri Keuangan
Menteri Komunikasi dan Informatika
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Menteri Lingkungan Hidup
Menteri Luar Negeri
Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Menteri Pemuda dan Olahraga
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Menteri Pendidikan Nasional
Menteri Perdagangan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Menteri Perhubungan
Menteri Perindustrian
Menteri Pertahanan Republik
Menteri Pertanian
Menteri Perumahan Rakyat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Menteri Riset dan Teknologi
Menteri Sekretaris Negara
Menteri Sosial
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Gubernur
Walikota
Bupati
Camat
Lurah
Ketua RW
Ketua RT
Hansip

Hacker
Phreaker
Cracker
Scammer
Defacer
Script kiddies
Hacker wannabe
Newbie
Spammer
Junker
Liker

Kaskuser
Facebookers
NMers

Tukang ngaduk
Tukang gorengan
Tukang bakso
Tukang pompa
Tukang jahit
Tukang es kelapaTukang es dawetTukang martabak
Tukang batago
Tukang siomay
Tukang gali kubur

Dokter
Insinyur
Hakim
Jaksa
Pengacara

Manager Hotel
Manager Restoran
Manager Sea food
Manager Supermarket

Satpam Hotel
Satpam Moll
Satpam Kantor
Satpam Apartemen
Satpam Indomaret
Satpam Alfamart
Satpam Ding dong

Bang Toang
Bang Toing (adenya bang toang)
Bang Ale
Bang Satimin
Bang Midun
Bang Kotan
Bang Jangli

Kang RimanKang Ramin (Bukan adiknya Kang Riman, gak tau siapanya)
Kang Injih
Kang Malih
Kang Bokir

Pak Carik
Ketua RT
Ketua RW
Sekretaris
Bendahara
Satpol PP
Satpam
Penjaga warnet
Tukang Sapu
Supir angkot
Supir truk
Supir bus
Tukang becak
Tukang parkir
Tukang ledeng
Tukang sedot WC
Wong ngarit
Wong angon wedhus
Pengemis
Pengamen
dan Seluruh Kampung
Asal mereka seorang lelaki muslim semua berkumpul di masjid bersamaan...Tak ada stratifikasi dan diferensiasi yang berlaku disana....tidak berarti seorang dengan pangkat dan status sosial yang tinggi berada di shaf yang paling depan, lantas orang yang status sosialnya rendah ada di shaf belakang, tapi semua sama di hadapan Allah, yang membedakan adalah ketaqwaannya...Indah sekali kan teman... ternyata tempat yang paling baik untuk menciptakan perdamaian, kesatuan, kebersamaan dan kenyamanan adalah masjid...Oleh karena itu, yuk kita sama2 memakmurkan masjid supaya umat islam khususnya di daerah kita tetap terjaga kebersamaannya....^^Wallahu 'Alam...

Siapa yang paling berani?

SIAPAKAH YANG PALING BERANI ?
                Pada suatu hari, Ali bin Abi thalib menyampaikan khutbah dihadapan orang-orang Muslim. Khutbah beliau selalu dihadiri banyak orang. Tidak terlalu aneh sebenarnya, mengingat beliau sangat fasih berbicara. Banyak kata hikmah yang keluar dari mulut beliau. Wajar apabila Rasulullah saw pernah bersabda “Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah gerbangnya”.

Pemaparan yang disampaikan Ali tidak membosankan dan selalu actual. Beliau pandai membuat selingan-selingan yang dapat mengundang rasa penasaran hadirin. Misalnya dalam kesempatan khutbah kali ini, beliau mengajukan sebuah pertanyaan.

“Menurut saudara-saudara, siapakah yang paling berani?”

“Amirul Mu’minin. Orang yang paling berani adalah Anda sendiri,” jawab beberapa orang yang hadir waktu itu.

“Bukan, bukan saya. Orang yang paling berani adalah Abu Bakar.”

“Apa buktinya, ya Amirul Mu’minin?” Tanya seseorang.

“peristiwanya terjadi pada saat Perang Badar. Waktu itu, kami membuat sebuah tenda untuk Rasulullah saw. kami tanyakan pada orang-orang yang ada disana, ‘siapakah yang berani menemui beliau? Tidak hanya berani, tetapi juga harus sanggup melindungi beliau dari serangan orang-orang kafir.’ Waktu itu, tak ada seorang pun diantara kami yang berani. Hanya Abu Bakar yang berani. Serta-merta, Abu Bakar pun menghenuskan pedang. Beliau langsung berjaga-jaga di depan tenda Rasulullah saw. dengan sikap siaga, Abu Bakar siap menghadapi siapa pun musuh yang berani mendekati tenda beliau.”

“Masih ada bukti lain?” Tanya salah seorang hadirin.

“Ada. Ketika itu aku menyaksikan Rasulullah saw sedang berjalan kaki di kota Makkah. Tiba-tiba saja muncul beberapa orang kafir menghadang beliau. Sambil cekikikan, mereka menyakiti beliau. Tidak hanya ucapan, tapi juga dengan tindakan. ‘Heh, rupanya kamu yang berani menjadikan beberapa tuhan menjadi tuhan yang maha Esa?’ teriak mereka lantang.”

“kala itu, tidak ada yang berani membela beliau. Bahkan, sekadar mendekat saja tidak ada yang berani. Namun, muncullah Abu Bakar menghadang dan memukul mereka sambil berkata, ‘Heh, apakah kalian mau membunuh orang yang membunuh orang yang beriman kepada Allah Yang Maha Esa?’ “ sambung Ali.
Sesaat, Ali menarik nafas dalam-dalam. Beberapa tetes keringat yang mengucur di dahi kemudian diseka dengan sorbannya.

“Mana yang lebih baik, Abu Bakar atau orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa?”
Hadirin hanya diam, tidak seorang pun angkat bicara.

“Yang pertama, beriman secara terang-terangan. Sedangkan yang kedua beriman secara sembunyi-sembunyi karena takut kepada Fir’an.” Sambung Ali.

Cinta

Its time to love.
Apakah anda pernah jatuh cinta? Jika pernah, sebesar apa cintanya? Apakah saking besarnya gunungpun akan didaki lautan pun kan disebrangi? Jika ya, lalu berapa besar kadar cinta anda kepada Allah ?

Imam Al-Ghazali mengisahkan kisah tentang cinta yg berbeda, begini ceritanya..
pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. pemuda yang sedang menyiram air itu melihat, Nabi Isa a.s berada di hadapannya maka dia pun berkata, “Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah cintaku kepada-Nya.” Berkata Nabi Isa a.s, “Wahai saudaraku, kamu tidak akan berdaya untuk seberat Jarrah itu.” Berkata pemuda itu lagi, “Wahai Isa a.s, kalau aku tidak berdaya untuk satu Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah.” Oleh kerana keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, “Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu.” Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ. Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada di situ bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengar penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, “Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu.” Selesai saja Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-ganang dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit. Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, “Aku ini Isa a.s.”Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, “Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya.”

Teman, salah satu ciri orang yang sedang jatuh cinta adalah dia akan senantiasa terus memikirkan apa yang dia cintai baik dalam siang ataupun malam hari, sedih ataupun senang, dalam keadaan apapun, dimana pun dan kapan pun. Pertanyaannya: “Apakah kita senantiasa mengingat Allah baik dimana pun dan kapanpun kita berada?”
Rasulullah S.A.W telah bersabda, “Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima dan lupa kepada yang lima :

Salah satunya: Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
Wallahu'alam...