WELCOME !

Selamat datang teman-teman semua, di blog ini Insya Allah kita dapat memetik manfaatnya..

Selasa, 11 Desember 2012

PKJS (Program Khidmat Jam'iyyah Santr) PPI 110 Manba'ul Huda


Sabtu, 10 Nopember 2012

04.00 -- Suara adzan yang berkumandang dari mulut-mulut toa itu seakan memecah kesunyian dari alam Cisaranten  yang diselimuti kegelapan. Mataku terbuka melihat poster ANTI KORUPSI yang sengaja ku tempel di dinding kamarku. Poster itu kelihatan ngeblur pertanda aku sedang mengalami masa transisi dari dunia mimpiku kedalam dunia nyata yang kaya akan ujian dan resiko. Sejenak, aku masih menerawang dalam pertanyaan “jam berapa sekarang? Sekarang hari apa?”. Aku mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Yang Aku lakukan pertama adalah melihat jam dinding peniggalan nenekku yang telah meninggal 2 tahun lalu. Jam menunjukan pukul 04.02 pertanda waktu subuh telah tiba. Kemudian aku mencoba menjawab pertanyaan yang kedua dengan  melihat kalender Alfamart yang aku dapatkan ketika menghadiri undangan buka bersama Alfamart. Dan kalender itu pun memberitahuku bahwa hari ini adalah hari sabtu. Artinya, inilah awal perjuanganku dalam  sebuah tugas bernama PKJS!!!!

05.30 – Setelah hampir 2 tahun lamanya aku pergi kemana-mana bersama ‘si jalu’ -motor Yamaha Vega R th 2006-, untuk pertama kalinya aku pergi ke sekolah sendirian. Aku pergi naik ojeg @5.000 sampai By Pass Soekarno-Hatta, kemudian naik Cicadas-Cibiru @2.000 total= Rp.7.000 (satu balikan). Aku sedih karena kalau naik ‘si jalu’ PP Cuma Rp. 2.000 buat bensin.. T_T

07.10 – Semua santri Mu’allimin berbaris bak gerombolan semut dalam film “The Ant” yang berbaris rapih. Untuk pertama kalinya sejak Aku masuk ke Pesantren Persis 110 Manba’ul Huda, Upacara pelepasan PKJS kali ini berbeda, karena Upacara dilakukan begitu formal dengan adanya pemimpin upacara, paskibra, dsb. Padahal dari dulu kalau upacara ya biasa aja. Hahaha. Upacara ini begitu khidmat karena di isi oleh nasihat-nasihat mulai dari Mudir ‘Am, sampai wali kelas dan juga pesan dari perwakila RG-UG yang tak lain adalah adik kelas kami sendiri.

08.21 --  “Itu Elep geus datang! (Itu minibusnya sudah datang!)” teriak salah seorang  santri yang menunjuk ke arah minibus warna hitam itu. Seketika air mata pun bercucuran, jeritan kesedihan pun berkumandang di setiap sudut pesantren. Kami tak bisa berbuat apa, inilah takdir Alloh SWt.

09.18 – ketika kami sedang tidur pulas di dalam minibus, kami semua kaget dengan rem mobil yang di tekan oleh kaki pak supir yang rorombeheun itu begitu mendadak. Sontak saja kami semua hampir terbanting kearah depan mobil. Untung saja, tabrakan mobil yang kami tumpangi dengan mobil box yang ada di depan kami tak begitu keras. Tabrakannya kecil, seperti tekanan setetes air hujan yang jatuh ke tanah.

10.24 – Kami turun dari mobil dan menurunkan semua barang bawaan. Aku sendiri agak gugup karena banyak santri PPI 81 yang sengaja melihat kami dari atas koridor sekolah. Aw! Seperti artis saja. kakawkwawakwak

11.02 – kami disuruh masuk ruangan acara yang tak lain adalah ruangan kelas 11 untuk mengikuti pembuakaan/penyambutan dari pihak Cibatu untuk kami. Setelah itu acara ditutup dengan makan-makan di kantor Mu’allimin. Hemm sambelnya itu lho, masih kebayang-bayang sampe sekarang..^^

12.20 – setelah beres makan-makan, kami lekas sholat dhuhur ke masjid. Di sana ada masjid aisyiah. Setelah sholat, kami disuruh memperkenalkan diri dihadapan santri Tsanawiyyah dan Muallimin PPI 81 Cikarag. Akhirnya kami pun memperkenalkan diri kami.

12.56 – Setelah selesai perkenalan, kami pun langsung mengambil barang bawaan untuk kemudian kami simpan di bascamp. Bascamp kami terletak di antara asrama putra dan rumah Ust. Gunawan, Pembingbing kami selama di Cibatu. Setelah itu, kami langsung istirahat sejenak untuk menghilangkan capek karena perjalanan. zzZZZ

16.00 – Setelah istirahat, kami pun berkumpul di masjid untuk mengadakan rapat perdana. Rapat ini dihadiri langsung oleh pembingbing kami yaitu Ust. Gunawan. Ternyata oh ternyata! SELURUH JADWAL KHUTBAH yang telah kami susun di Bandung harus di ubah kembali karena ketidakcocokan dengan jadwal yang ada disana. Yah, kami pun harus membuat jadwal dari enol lagi. Hufffffffftt !

17.09 – Setelah beres rapat dengan Ust. Gunawan. Aku hendak ke WC untuk sekedar buang air kecil. Setelah keluar dari WC, aku kaget karena dihadang oleh 2 orang remaja yang tubuhnya besar dan kekar. Sejenak aku takut karena berfikir kalau mereka akan ‘memalakku’, wajar saja aku kan orang baru disini. Ku kepalkan tanganku bersiap untuk membela diri. Ternyata...................... senyum tipis keluar dari wajah kedua orang sangar itu. Aku terkejut, lantas mereka memperkenalkan diri dan menanyakan namaku. Aku larut dalam obrolan singkat dengan mereka. Setelah cukup lama (kira-kira 3 menit 27 detik) kami ngobrol, diakhir obrolan mereka mengajaku untuk pergi mengaji ke Nangor. “Di mana Nangor?” tanyaku. “Itu disana, dekat kok.” Mendengar perkataan mereka aku pun langsung menyetujui tawaran itu.

17.31 – Aku pergi kesana dengan Puji dan Idris serta teman-teman disana. Jalanan berbatu serta pesawahan yang naik-turun ku lalui. Sejenak aku teringat perkataan mereka “dekat kok”. Gila! Sudah 32 menit kami berjalan tapi belum sampai ke tujuan. Apakah “dekat” menurut mereka adalah “jauh“ menurutku? Memang benar kata pak Momon –Guru Geografi. Jauh dekat itu relaif. Tapi aku tetap semangat karena ini adalah hari pertamaku di Cibatu.

18.23 – Setelah berjalan 1 jam lebih, akhirnya kami sampai di Nangor. Dengan nafas yang ‘ngos-ngosan’ aku mengambil wudlu dan solat maghrib serta isya (jama-qashar).

19.17 – Setelah Sholat, kami ngobrol dulu sebentar menunggu solat isya. Karena acara pengajiannya dimulai ba’da Isya. Setelah sholat isya selasai pengajian pun di mulai. Tak di duga dan tak di sangka mereka menyuruh kami bertiga untuk mengisi pengajian kali ini. Karena tak bisa menolak, akhirnya kami pun maju ke depan sebagai pemateri. Untung saja kami sudah persiapan sebelum berangkat ke Cibatu. Alhamdulillah, semua berjalan lancar. ^^

20.51 – setelah kami bertiga mengisi pengajian, tibalah sesi tanya jawab. Aku terlibat diskusi dengan mereka soal NII. Waw! Terjadi diskusi yang alot! Semua ikut berbicara, semua ikut bersuara, bahkan ada yang sampai ‘hohoak’ yaitu bang supriatna.  Hampir 34 menit kami berdiskusi tapi tak kunjung selesai. Pas lagi panas-pansnya disukusi, datang seorang remaja ganteng bernama Kahfi membawa liwet yang telah masak. Sontak saja diskusi yang sudah ‘beraroma bedog’ pun cair. Para remaja yang terlibat diskusi pun langsung menyerbu dan menumpahkan emosi mereka kepada nasi liwet yang tidak berdosa. Suasana panas ini pun berubah menjadi canda tawa, terlebih ketika Robi anwar ketahuan mengambil telur dadar begitu banyak. Hahahaha

21.11 – Nasi liwet pun habis! Mau ngapaian lagi? Pulang saja. Mungkin semua orang berpikiran seperti itu. Hehe. Kami pun pulang ke bas camp. Aku was was karena kami butuh waktu sejam untuk dapat sampai kesini. Artinya kami pun membutuhkan waktu yang sama untuk dapat pulang, mana gelap, dingin lagi. Huhh. Di tengah perjalanan, ketika kami melewati pesawahan yang luas banget. Tapi perjalanan kami sedikit terhambat karena tak ada sama sekali penerangan kecuali  pantulan cahaya bulan saat itu. Dengan sedikit insting kami berjalan. Aku, Idris dan Aziz berada di jajaran belakang. Kita kami sedang asyik mengobrol kami di kagetkan dengan suara Anjing yang banyak dan terus menggonggong. Jujur saja, aku paling takut sama anjing, karena aku mempunyai track record yang buruk kala berhadapan dengan anjing. Aku hanya bisa berdoa. “Ya Alloh, selamatkan hambamu ini dari ancaman Anjing yang menggonggong”. Aku berjalan dengan penuh ketakutan. Tapi sekejap ketakutan itu berganti dengan keceriaan tatkala Idris yang berada disampingku ‘salah strategi’ dalam mengeluarkan kentut. Tuuuuutt 'eh, tok' kata Idris, dia menyamarkan suara kentutnya dengan suara yg dia buat yaitu 'tok' sehingga dia berniat mengelabui pendengaran kami, sehingga kami berfikir bahwa yg tadi berbunyi bukan suara kentut, tapi suara 'tok' yang dia buat. Sayangnya, kami tidak tertipu. Aku dan Aziz yang berada dekat Idris pun tak tahan menahan tawa. Hahahaahahaahaah mungkin Idris akan kentut kalau dalam keadaan takut. hehe

22.20 -- Setelah berjalan pulang sejam, kami pun tiba di bascamp. Sebelum aku pejamkan mataku, aku berfikir sejenak tentang kejadian yang baru saja aku alami. Hebat! Orang-orang disini mampu berjalan berpuluh-puluh kiometer untuk mencari ilmu, tak ada motor, tak ada sepedah, apalagi mobil mereka mampu untuk mencari ilmu. Aku takjub juga sedikit malu. Tapi pelajaran hari ini begitu berharga bagiku!.

Guys, gimana ceritaku? Ini baru hari pertama Lhooo, masih ada 14 hari lagi yang bakalan aku ceritain. So, pantengin terus blog ini. Oke? ^^